Keluarga Infokom

Keluarga Infokom

System Development Life Cycle

Pada dasarnya Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SDLC) terdiri dari lima fase yaitu, perencanaan, analisis, desain, konstruksi atau implementasi dan perawatan, namun dengan semakin berkembangnya sistem informasi, berkembang pula sdlc. Beberapa ahli memaparkan SDLC dengan istilah yang berbeda, namun secara aktual konten dari setiap fase adalah sama.
Persamaan dari ketiga SDLC diatas :
1. PERENCANAAN
Setiap fase selalu diawali dengan perencanaan. Fungsi dari setiap perencanaan adalah untuk mendukung keberhasilan pencapaian tujuan dan menyediakan ukuran atau panduan untuk mengendalikan proses.
Menurut Jogiyanto:
· Merencanakan proyek-proyek sistem yang terdiri dari perencanaan jangka pendek dan perencanaan jangka panjang.
· Menentukan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan
· Mendefinisikan proyek-proyek sistem
Personil yang terlibat:
- Staff Perencanaan bertugas melakukan perencanaan sistem berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan majemen puncak
- Komite Pengarah yang bertugas mengkoordinir, menilai fungsi-fungsi sistem yang akan dikembangkan dan mengkaji, menyetujui perencanaan sistem.
- Team Analis yang bertugas mengidentifikasi ruang lingkup dan sasaran proyek, melakukan studi kelayakan, dan membuat usulan proyek.
Menurut Kendall & Kendall
Fase perencanaan dipaparkan menjadi beberapa bagian yaitu identifikasi masalah, peluang dan tujuan.
· Identifikasi masalah dilakukan dengan melihat kenyataan yang terjadi dalam suatu perusahaan.
· Identifikasi kesempatan dilakukan untuk mengetahui proses apa saja yang dapat diubah menjadi lebih baik dengan adanya sistem terkomputerisasi.
· Identifikasi tujuan dilakukan untuk mengetahui tujuan apa yang ingin dicapai perusahaan.
Personil yang terlibat:
- Analist bertugas mengidentifikasi masalah, kesempatan, dan tujuan dari perusahaan.
- User Management, merupakan pihak yang memberikan masukan analist atas masalah, kesempatan dan tujuan dari perusahaan.
- System Management
Menurut Lucas Jr.
Perencanaan dipaparkan dalam beberapa tahap yaitu
a. Inception
Pada fase ini dilakukan pembuatan draft kasar tentang kemungkinan resiko yang terjadi pada sistem, sebagai langkah pertama dari manajemen resiko.
Personil yang terlibat:
- Sistem Depeloper bertugas membuat draft kasar tentang kemungkinan resiko yang terjadi pada sistem
- User management memutuskan sistem tersebut mungkin dikerjakan
b. Feasibility Study
Pada fase ini dilakukan study yang menghasilkan project plan untuk menjawab pertanyaan seperti apakah kita mampu menjalankan sistem, apakah sistem melibatkan komunikasi intensif, apakah organisasi mempunyai jaringan, juga mengkaji estimasi biaya (budget), tidak hanya biaya pembelian tapi juga running cost, apakah user mempunyai pengalaman dalam menggunakan solusi yang diusulkan, dan apakah solusi yang diusulkan dapat digunakan tepat pada waktunya. Hal-hal tersebutlah yang didefinisikan oleh sistem analis dan mendapatkan persetujuan dari user.
Personil yang terlibat:
- Sistem Analis bertugas melakukan studi yang akan menghasilkan project plan dan kelayakan alternative.
- User management dan designer memberikan pertimbangan-pertimbangan ke sistem analis
2. ANALISIS SISTEM
Menurut Jogiyanto
· Mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Disini dilakukan pula identifikasi personil-personil kunci baik yang langsung maupun tidak langsung dapat menyebabkan terjadinya masalah.
· Memahami kerja dari sistem yang ada dengan cara melakukan penelitian.
· Menganalisis sistem berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, yang meliputi analisis kelemahan sistem dan kebutuhan informasi bagi pemakai/manajemen.
· Membuat laporan hasil analisis
Yang terlibat:
- Analis mengumpulkan informasi tentang perusahaan kliennya, membuat usulan pelaksanaan analisis sistem
- User manajemen memberikan data kepada analis
Menurut Kendall & Kendall
Analisis sistem dibagi menjadi dua tahap:
a. Determining Information Requirements
Pada tahap ini dilakukan snalisis sistem untuk menentukan syarat-syarat informasi. Pengumpulan data mengenai kebutuhan user dilakukan dengan cara wawancara, kuisioner, sampling, dan menganalisis hard data.
Yang terlibat:
- Analist bertugas melakukan pengumpulan data, menganalis, dan observasi terhadap sistem yang telah ada yang akan digunakan sebagai informasi dalam perencanaa sistem.
- User Management memberikan masukan ke Analist
- User Operation Worker memberikan masukan ke Analist
- Sistem Management memberikan masukan ke Analist
b. Analyzing System Needs
Menganalisis kebutuhan sistem dengan menguraikan suatu sistem informasi yang utuh ke dalam komponen-komponennya untuk mengevaluasi peluang, dan hambatan yang terjadi. Ini dilakukan dengan menggunakan dataflow diagram sehingga dapat diketahui input, proses dan ouput dari sistem, serta kamus data untuk mendaftarkan item data dan spesifikasi yang digunakan dalam sistem. Selanjutnya membuat keputusan yang terstruktur untuk memperoleh kondisi dan tindakan alternatif melalui tabel keputusan atau pohon keputusan. Pada tahap ini juga dilakukan pembuatan proposal sistem yang berisikan ringkasan apa yang telah ditemukan tentang pengguna, kelebihan dan kekurangan sistem yang ada, menyediakan keuntungan dan biaya analisis, membuat rekomendasi tentang apa yang harus dilakukan.
Yang terlibat:
- Analist bertugas melakukan pengumpulan data, menganalis, dan observasi terhadap sistem yang telah ada yang akan digunakan sebagai informasi dalam perencanaa sistem.
- User Management memberikan masukan ke Analist
- Sistem Management memberikan masukan ke Analist
Menurut Lucas Jr.
Analisis sistem dibagi menjadi dua tahap:
a. System Analysis
Tahap ini merupakan proses untuk menampung data faktual, memahami proses yang terjadi di dalam sistem, identifikasi masalah, menyarankan pendapat yang bisa dilakukan untuk mengembangkan fungsi sistem. Pada tahap ini juga merupakan pendalaman proses bisnis, kumpulan data operasional, memahami arus informasi, penyempitan jalur pada sistem, mencari solusi dari kelemahan sistem untuk mencapai tujuan dari organisasi. Tujuan utama dari analisa sistem adalah menemukan jawaban dari setiap proses bisnis, apa yang telah dikerjakan, bagaimana dikerjakan, siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan, kenapa dikerjakan, dan bagaimana cara memperbaiki. Dilakukan untuk melahirkan sistem yang efisien dan memuaskan kebutuhan pengguna.
Yang terlibat:
- Analis System bertugas melakukan pemahaman proses, mengumpulkan data factual, identifikasi masalah, serta menyarankan pendapat tentang pengembangan sistem
- User management diminta memdesain output yang diharapkan.
b. Requirement Analysis
Merupakan tahap interaksi intensif antara analis sistem dengan komunitas pemakai sistem (end-user), dimana team pengembangan sistem menunjukkan keahliannya untuk mendapatkan tanggapan dan kepercayaan pemakai, sehingga mendapat partisipasi yang baik. Ini menjadi pekerjaan sulit karena harus mendapatkan kesepakatan (skeptical) pemakai tentang kebutuhan mereka dari sebuah sistem informasi, yang disebabkan adanya kemungkinan pemakai mengalami kegagalan dalam sistem informasi sebelumnya.
Yang terlibat:
- Analis System bertugas melakukan interaksi intensif dengan user dan Quality Assurance Staff untuk mendapatkan informasi yang menjadi kebutuhan pemakai.
- Quality Assurance Staff yang melakukan review secara kontinyu dari setiap proses yang menjadi masukan untuk Analis System.
3. DESAIN
Menurut Jogiyanto
Fase ini terdiri dari:
a. Desain Secara Umum
· Komponen-komponen sistem informasi dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasikan kepada user bukan bukan untuk pemrogram.
· Desain model, identifikasi dari input, output, database, dan penggunaan teknologi secara umum
· Pendefinisian kebutuhan-kebutuhan fungsional
· Persiapan untuk rancang bangun implementasi
· Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
· Penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
· Mengkonfigurasi komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras.
Yang terlibat:
- Analis menyiapkan dokumen tentang usulan desain yang akan diberikan kepada pemakai.
- Spesialis pengendali
- Personil penjamin kualitas
- Spesialis komunikasi data
- User management / pemakai sistem mempertimbangkan usulan analis, dan memberi persetujuan kalo usulan tersebut diterima.
b. Desain Secara Terinci
Tujuan pada tahap desin ini adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada para pemakai, serta memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli teknik lain yang terlibat.
· Desain output terperinci, yaitu menentukan bagaimana dan seperti apa bentuk dari output sistem
· Desain input secara terperinci
· Desain dialog pada layer terminal termasuk tampilan utama dan menu-menu pada sistem informasi
· Desain database terinci dengan memdefinisikan isi atau struktur dari tiap-tiap file yang telah diidentifikasi di desain secara umum, dan sudah harus dapat digunakan untuk pembuatan output.
· Desain teknologi terinci
· Desain model dan control terinci yang dapat berupa suatu desain program komputer seperti desain program secara moduler.
· Membuat laporan hasil desain sistem terinci
Yang terlibat:
- Analis Sistem Analis menyiapkan dokumen tentang usulan desain yang akan diberikan kepada programmer dan pemakai.
- DBA
- Programmer
c. Seleksti sistem
· Memilih penggunaan teknologi dari penyedia teknologi
· Meminta proposal dari penjual
· Menyaring penjual
· Mengevaluasi penjual yang lolos saringan
· Membuat kontrak
Seleksi sistem merupakan tahap untuk memilih perangkat keras dan perangkat lunak untuk sistem informasi. Fase ini secara umum menyediakan point utama untuk keputusan investasi. Oleh sebab itu dalam seleksi sistem ini nilai kualitas sistem dan biaya/keuntungan dari laporan dengan proyek sistem dinilai secara hati-hati dan diuraikan dalam laporan evaluasi dan seleksi sistem. Jika tak satupun altenatif perancangan konseptual yang dihasilkan pada fase perancangan sistem secara umum terbukti dapat dibenarkan, maka semua altenatif akan dibuang. Biasanya, beberapa alternatif harus terbukti dapat dibenarkan, dan salah satunya dengan nilai tertinggi dipilih untuk pekerjaan akhir. Bila satu alternatif perancangan sudah dipilih, maka akan dibuatkan rekomendasi untuk sistem ini dan dibuatkan jadwal untuk perancangan detailnya.
Yang terlibat:
- Analasi sistem
- Penyedia teknologi
Menurut Kendall & Kendall
Pada tahap ini diberi nama Designing The Recommended System.
Aktivitas yang dilakukan pada fase ini adalah mendesain prosedur bagi pengguna untuk entri data secara akurat dan efektif, mendesain inferface bagi pengguna, mendesain database yang akan digunakan untuk menyimpan data yang diperlukan oleh pengambil keputusan, mendesain output baik onscreen atau tercetak, terakhir desain kontrol dan prosedur backup.
Yang terlibat :
- Sistem Analis memberikan dokumen yang berisikan usulan dan laporan final desain kepada pemakai informasi, mengerjakan pohon keputusan
- Sistem desainer mengerjakan sistem kontrol, berkas dan database
Menurut Lucas Jr
Terdapat 2 tahap yaitu:
a. Design
Tahap ini dikatakan Ideal system unconstrained, perancangan sistem yang ideal bagi pengguna, memenuhi kebutuhan dan bersifat tidak terbatas.
b. Spesifications
Adapun kegiatan yang dilakukan pada fase ini adalah identifikasi atau spesifikasi target lingkungan, mengembangkan rencana contigency sebagai responsi presedur darurat, karena banyak hal dapat mempengaruhi desain sistem, membuat dokumentasi pengembangan sistem oleh sistem analis. Pada tahap ini juga telah ditentukan alur proses sistem, disain basisdata, input dan output, kebutuhan pemrograman dan manual prosedurnya.
Pada kedua tahap in yang terlibat :
- Analis menyiapkan gambaran kerja pengembangan sistem baru yang ideal yang tidak dibatasi biaya dan teknologi.
- User Management memberikan masukan ke Analist
4. KONTSTRUKSI ATAU IMPLEMENTASI
Menurut Jogiyanto
Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap dioperasikan, adapun tahapannya sebagai berikut :
· Penerapan rencana implementasi
Rencana implementasi merupakan kegiatan awal dari tahap implementasi sistem, rencana implementasi dimaksdukn untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan selama tahap implementasi. Dalam rencana implementasi ini semua biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan implementasi perlu dianggarkan dalam bentuk anggaran biaya.
· Pelaksanaan kegiatan implementasi
Terdiri dari:
- Pemilihan dan pelatihan personil
Personil merupakan faktor yang diperlukan dalam sistem informasi, jika ingin sistem informasi sukses. Personil-personil yang terlibat harus diberi pengetahuan yang cukup tentang sistem, posisi dan tugas mereka.
- Instalasi perangkat keras dan perangkat lunak.
- Pemrograman dan pengetesan program.
Pemrograman merupakan aktivitas menulis kode program yang akan dieksekusi oleh komputer, kode program yang ditulis harus berdasarkan dokumentasi yang disediakan oleh analis sistem. Setelah program selesai kemudian dilakukan pengetesan untuk menghindari kesalahan penulisan, kesalahan sewaktu proses dan kesalahan logika.
- Pengetesan sistem
Dilakukan setelah pengetesan program, dengan tujuan untuk memastikan bahwa semua elemen atau komponen sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.
Yang terlibat :
- Programmer membuat program berdasarkan dokumentasi yang dibuat oleh sistem analis
- Sistem analis menyediakan semua dokumentasi untuk persiapan implementasi sistem, pendidikan dan pelatihan karyawan.
Menurut Kendall & Kendall
Fase ini terdiri dari:
a. Developing and Documenting Software
Tahap ini dikatakan sebagai fase mengembangkan dan mendokumentasikan perangkat lunak dimana aktivitas yang dilakukan adalah mengembangkan perangkat lunak melalui kerjasama sistem analis dengan programer, mengembangkan dokumentasi melalui kerjasama antara sistem analis dengan pengguna. Programer membuat dokumentasi dari perangkat lunak baik prosedur manual, pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh user (Frequently Asked Questions) karena pengguna terlibat dari awal pengembangan sistem, “Read Me” file.
Yang terlibat :
- Analis mendesain program komputer menggunakan struktur charts dan pseudo code
- Programmer mengerjakan program berdasarkan desain dari analis.
b. Testing and Maintaining The Sistem
Sebelum suatu sistem informasi dapat digunakan maka perlu dilakukan pengujian yang dilakukan oleh programer dan sistem analis saja, kalau terjadi masalah maka segera dapat dilakukan perbaikan sistem, pengetesan dilakukan dengan memakai sampel data aktual. Disinilah fase perawatan terhadap sistem dimulai.
Yang terlibat :
- Analis melakukan pengujian dari program yang dibuat, apakah sudah sesuai dengan dokumentasi yang sudah dibuat.
- Programer melakukan perbaikan jika ada kesalahan atau ada yang tidak sesuai dengan dokumentasi yang dibuat analis.
- User management ikut melakukan pengujian program
c. Implemeting and Evaluating The Sistem
Pada fase ini dilakukan instalasi sistem, konversi sistem, dan evaluasi sistem. Pada tahap ini juga sudah masuk ke fase perawatan sistem dengan melakukan review dan evaluasi sistem.
Yang terlibat :
- Analis memberikan melakukan konversi sistem
- Programmer melakukan instalasi, menambah fitur dan memperbaiki program.
Menurut Lucas Jr
Fase implementasi terdiri dari :
a. Programming
Pada fase ini dilakukan penulisan program aktual operasi logika, pada beberapa perusahaan tertentu, pekerjaan ini dilakukan oleh kelompok programer terpisah, ada juga yang menggunakan analis programmer.
Yang terlibat :
- Programmer membuat program sesuai dengan desain yang dibuat oleh analis
- Analis mendukung dan mengatur kerja programmer agar sesuai dengan desain yang sudah dibuat sebelumnya.
b. Testing
Melakukan pengujian pada sistem, apakah telah sesuai dengan disain dan keinginan pemakai.
Yang terlibat pada fase ini:
- Desainer dan pemakai bekerja bersama melakukan test atau percobaan terhadap sistem yang dibuat, apakah output sudah sesuai dengan yang diharapkan.
c. Training
Melakukan pelatihan kepada pemakai sistem.
Yang terlibat pada fase ini :
- Analis melakukan pelatihan kepada karyawan tentang sistem baru yang dibuat
- User atau pemakai berpartisipasi penuh dalam pelatihan sambil mereview apakah ada kekurang atau ketidaksesuaian pada output yang dihasilkan.
d. Convertion
Melakukan konversi / migrasi data dari sistem lama ke sistem yang baru.
Yang terlibat pada fase ini:
- Analis melakukan konversi sistem dari sistem lama ke sistem yang baru menggunakan metode pendekatan yang ada.
- User memberikan estimasi dan memprakirakan dampak dari sistem baru terhadap organisasi atau individu.
5. PERAWATAN (MAINTENANCE)
Menurut Jogiyanto
Pentingnya dilakukan perawatan sistem karena selalu ada kemungkinan bahwa sistem menyisakan kesalahan-kesalahan yang tidak terdeteksi pada saat pengujian sistem.
Yang terlibat :
- Analis mendiskusikan jika ada kesalahan atau perlunya dilakukan perubahan terhadap sistem karena sesuatu hal
- Programmer melakukan debugging jika terdapat kesalahan, melakukan perubahan koding program.
- DBA melakukan entri data valid, melakukan perawatan database sistem.
Menurut Kendall & Kendall
Menurut Kendall, fase perawatan telah dimulai dari :
a. Testing and Maintaining The Sistem
Dilakukan pengetasan sistem apakah sistem ada yang mengalami kegagalan (bug) dan sekaligus dilakukan perawatan terhadap sistem.
Yang terlibat :
- Analis melakukan pengujian dari program yang dibuat, apakah sudah sesuai dengan dokumentasi yang sudah dibuat.
- Programer melakukan perbaikan jika ada kesalahan atau ada yang tidak sesuai dengan dokumentasi yang dibuat analis.
- User management ikut melakukan pengujian program
b. Implemeting and Evaluating The Sistem
Pada fase ini dilakukan pelatihan terhadap karyawan untuk menggunakan sistem , konversi sistem, dan evaluasi sistem
Yang terlibat :
- Analis memberikan pelatihan kepada karyawan dan melakukan konversi sistem
- Programmer melakukan instalasi, menambah fitur dan memperbaiki program.
Menurut Lucas Jr.
Tahap ini diberi nama Operation.
Pada tahap ini sudah tidak ada lagi perubahan disain sistem, kecuali ada perubahan penting pada sistem, namun perusahan selalu meminta perubahan secara kontinu terhadap konten pelaporan, dan sistem operasi.
Yang terlibat :
- User management menyampaikan kepada analis jika ada perubahan yang perlu dilakukan pada sistem
- Analis tetap melakukan pengawasan terhadap sistem agar sesuai dengan desain yang direncanakan.

0 Response to "System Development Life Cycle"

Posting Komentar