Wah dari kemarin Pak Maman belum masuk nih. Gimana nih temen-temen masih bingung tentang tugasnya?
Nested if atau if bersarang jelas bukan if bercabang. Pada tugas sebelumnya tentang membuat urutan nilai Pak Maman minta menggunakan else if alias fungsi if yang bercabang. Pada if bercabang kondisinya saling berhubungan tetapi tidak mempengaruhi kondisi yang lain. Pada if bersarang kondisi yang satu tentu mempengaruhi kondisi yang lain. Misalnya kalau nilai 85-100 mendapat A, dengan nilai A berarti mahasiswa lulus, dengan lulus berarti tidak usah mengulang atau ikut SP, dengan tidak mengikuti SP maka menghemat uang kos, dengan menghemat uang kos maka kita bisa menabung temen-temen. Selain itu boleh ada kondisi lain bila tidak mendapat A. Itulah analogi simpel dari if bersarang untuk contoh programnya saya coba buat tentang nilai beban dari suatu rangkaian, biar keliatan elektronya, hahaha
class rangkaian {
public static void main(String[] args){
//pertama-tama kita tentuin dulu darimana asalnya nilai resistor, kapasitor, dan induktor. Seperti biasa masukin rumusnya ya
int r, v=3, i=1;
r = v/i;
System.out.println("Dari database ini akan ditentukan jenis beban");
System.out.println("Nilai Tegangan = " + v + " Volt");
System.out.println("Nilai Arus = " + i + " Ampere");
System.out.println("Nilai R = " + r + " Ohm");
double omega, xl,xc;
int l=3, f=60,c=1;
omega= 2*3.14*f;
xl=omega*l;
xc=(-1/(omega*c));
System.out.println("Nilai Frekuensi = " + f + " Hertz");
System.out.println("Nilai L = " + l + " Henry");
System.out.println("Nilai C = " + c + " Farad");
System.out.println("Nilai Induktansi = + " + xl + " j");
System.out.println("Nilai Kapasitansi = " + xc + " j");
//di sini aku akan coba mengambil sampel dari resistor yang diseri dengan kapasitor
double bebanreal=r, bebanimajiner=xc;
System.out.println("Beban diketahui karena mengambil data dari r dan xc adalah = " + bebanreal + " + " + bebanimajiner + " j ");
//di sinilah dimulai percabangan jadi syarat pertama nentuin ada beban apa ngga, terus dari situ kita mau tahu beban itu resistif apa ngga, terus kalo ngga resistif ada dua kemungkinan induktif pa kapasitif
if (bebanimajiner!=0)
{System.out.println("Dugaan Awal Bebannya Bisa Merupakan Induktif maupun Kapasitif");
}else if (bebanreal==0)
{System.out.println("Tidak ada beban karena kedua nilai 0");
}if (bebanreal!=0)
if (bebanimajiner==0)
{System.out.println("Karena hanya memiliki nilai real maka merupakan Beban Resistif");
}else{
System.out.println("Namun Beban Tidak Resistif");
}if (bebanimajiner>0)
{System.out.println("Ternyata adalah Beban Induktif karena memiliki imajiner positif");
}else{
System.out.println("Beban Tidak Induktif");
}if (bebanimajiner<0)
{System.out.println("Ternyata Beban Kapasitif karena memiliki imajiner negatif");
}else{
System.out.println("Beban Tidak Kapasitif");
}
}
}
Nested if atau if bersarang jelas bukan if bercabang. Pada tugas sebelumnya tentang membuat urutan nilai Pak Maman minta menggunakan else if alias fungsi if yang bercabang. Pada if bercabang kondisinya saling berhubungan tetapi tidak mempengaruhi kondisi yang lain. Pada if bersarang kondisi yang satu tentu mempengaruhi kondisi yang lain. Misalnya kalau nilai 85-100 mendapat A, dengan nilai A berarti mahasiswa lulus, dengan lulus berarti tidak usah mengulang atau ikut SP, dengan tidak mengikuti SP maka menghemat uang kos, dengan menghemat uang kos maka kita bisa menabung temen-temen. Selain itu boleh ada kondisi lain bila tidak mendapat A. Itulah analogi simpel dari if bersarang untuk contoh programnya saya coba buat tentang nilai beban dari suatu rangkaian, biar keliatan elektronya, hahaha
class rangkaian {
public static void main(String[] args){
//pertama-tama kita tentuin dulu darimana asalnya nilai resistor, kapasitor, dan induktor. Seperti biasa masukin rumusnya ya
int r, v=3, i=1;
r = v/i;
System.out.println("Dari database ini akan ditentukan jenis beban");
System.out.println("Nilai Tegangan = " + v + " Volt");
System.out.println("Nilai Arus = " + i + " Ampere");
System.out.println("Nilai R = " + r + " Ohm");
double omega, xl,xc;
int l=3, f=60,c=1;
omega= 2*3.14*f;
xl=omega*l;
xc=(-1/(omega*c));
System.out.println("Nilai Frekuensi = " + f + " Hertz");
System.out.println("Nilai L = " + l + " Henry");
System.out.println("Nilai C = " + c + " Farad");
System.out.println("Nilai Induktansi = + " + xl + " j");
System.out.println("Nilai Kapasitansi = " + xc + " j");
//di sini aku akan coba mengambil sampel dari resistor yang diseri dengan kapasitor
double bebanreal=r, bebanimajiner=xc;
System.out.println("Beban diketahui karena mengambil data dari r dan xc adalah = " + bebanreal + " + " + bebanimajiner + " j ");
//di sinilah dimulai percabangan jadi syarat pertama nentuin ada beban apa ngga, terus dari situ kita mau tahu beban itu resistif apa ngga, terus kalo ngga resistif ada dua kemungkinan induktif pa kapasitif
if (bebanimajiner!=0)
{System.out.println("Dugaan Awal Bebannya Bisa Merupakan Induktif maupun Kapasitif");
}else if (bebanreal==0)
{System.out.println("Tidak ada beban karena kedua nilai 0");
}if (bebanreal!=0)
if (bebanimajiner==0)
{System.out.println("Karena hanya memiliki nilai real maka merupakan Beban Resistif");
}else{
System.out.println("Namun Beban Tidak Resistif");
}if (bebanimajiner>0)
{System.out.println("Ternyata adalah Beban Induktif karena memiliki imajiner positif");
}else{
System.out.println("Beban Tidak Induktif");
}if (bebanimajiner<0)
{System.out.println("Ternyata Beban Kapasitif karena memiliki imajiner negatif");
}else{
System.out.println("Beban Tidak Kapasitif");
}
}
}
Posting Komentar